23.20

DAFTAR ISI


 

ABSTRAK

KATA PENGANTAR         i

DAFTAR ISI         iii

DAFTAR GAMBAR          v

DAFTAR TABEL          vii

DAFTAR LAMPIRAN         viii

BAB I     PENDAHULUAN          1

  1. Latar Belakang         1

  2. Permasalahan dan Pembatasan Masalah         2

  3. Tujuan         2

  4. Manfaat         2

BAB II     TINJAUAN PUSTAKA          4

2.1. Pengertian Sistem Informasi Pembelian        4

2.1.1. Pengertian Sistem        4

2.1.2. Pengertian Informasi        6

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi        6

2.1.4. Pengertian Pembelian        7

2.2. Siklus Hidup Sistem Informasi        7

2.3. Prosedur Pembelian dan Fungsi-Fungsi Bagian Terkait        9

2.3.1. Sistem Informasi Pembelian        9

2.3.2. Fungsi-Fungsi Bagian Terkait        13

2.4. Flowchart dan DFD         14

2.5. Database        16

2.6. Normalisasi        17

2.7. Key        18

2.8. Bahasa Pemrograman Visual Basic        19

2.9. Kamus Data        20

2.10. Gambaran Umum Perusahaan           20

2.10.1. Sejarah Singkat Perusahaan          20

2.10.2. Struktur Organisasi         21

BAB III     METODOLOGI PENELITIAN        25

3.1. Metodologi Analisis Kebutuhan Sistem Informasi         25

3.1.1. Teknik Pengumpulan Data          25

3.1.2. Analisa Sistem Berjalan           26

3.1.2.1. Analisa Dokumen Masukan           26

3.1.2.2. Analisa Prosedur           28

3.1.2.3. Analisa Laporan - Laporan          30

3.2. Metode Perancangan         30

3.2.1. Data Flow Diagram (DFD)         30

3.2.2. Perancangan Kamus Data         33

3.2.3. Perancangan Output         34

3.2.4. Perancangan Input         36

3.2.5. Perancangan Database         38

3.2.5.1. Normalisasi          40

3.2.5.2. Relasi          41

3.2.6. Perancangan User Interface         42

BAB IV     HASIL DAN PEMBAHASAN      43

4.1. Hasil         43

4.2. Pembahasan         49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN          51

5.1. Kesimpulan         51

5.2. Saran          51


 

DAFTAR PUSTAKA


 


 

DAFTAR GAMBAR

                                 Halaman

Gambar 2.1. Siklus Hidup Sistem Informasi         7

Gambar 2.2. Simbol Flowchart         15

Gambar 2.3. Simbol Data Flow Diagram         16

Gambar 2.4. Struktur Organisasi PT.         22

Gambar 3.1. Dokumen Surat Permintaan Pembelian        26

Gambar 3.2. Dokumen Laporan Penerimaan Barang        26

Gambar 3.3. Dokumen Retur Pembelian        27

Gambar 3.4. Dokumen Kartu Utang         27

Gambar 3.5. Flowchart Prosedur Pembelian         29

Gambar 3.6. Laporan Pembelian Barang Harian         30

Gambar 3.7. Diagram Konteks Sistem Pembelian Yang Diusulkan         30

Gambar 3.8. Data Flow Diagram Level 0 Sistem Pembelian Yang Diusulkan         31

Gambar 3.9. Data Flow Diagram Level 1 Diagram 1         32

Gambar 3.10. Data Flow Diagram Level 1 Diagram 2         32

Gambar 3.11. Data Flow Diagram Level 1 Diagram 3         33

Gambar 3.12. Laporan Pembelian Per Barang         34

Gambar 3.13. Laporan Pembelian Per Supplier         35

Gambar 3.14. Laporan Retur Pembelian Per Barang         35

Gambar 3.15. Laporan Retur Pembelian Per Supplier         36

Gambar 3.16. Tampilan Input Data Barang         36

Gambar 3.17. Tampilan Input Data Supplier         37

Gambar 3.18. Tampilan Input Pembelian         37

Gambar 3.19. Tampilan Input Retur Pembelian         38

Gambar 3.20. Relasi Dalam Sistem Pembelian         41

Gambar 3.21. Menu Program         42

Gambar 4.1. Menu Utama Program         43

Gambar 4.2. Submenu Master         44

Gambar 4.3. Submenu Transaksi         44

Gambar 4.4. Submenu Laporan         45

Gambar 4.5. Proses Data Supplier         45

Gambar 4.6. Proses Data Barang        46

Gambar 4.7. Proses Data Pembelian Barang         46

Gambar 4.8. Proses Data Retur Pembelian Barang         47

Gambar 4.9. Laporan Pembelian per Barang         47

Gambar 4.10. Laporan Pembelian per Supplier        48

Gambar 4.11. Laporan Retur Pembelian per Barang         48

Gambar 4.12. Laporan Retur Pembelian per Supplier         49


 

DAFTAR TABEL

                                 Halaman


 

Tabel 3.1. Struktur Database
Supplier         38

Tabel 3.2. Struktur Database Barang         39

Tabel 3.3. Struktur Database Faktur Pembelian         39

Tabel 3.4. Struktur Database Retur Pembelian         40


 

DAFTAR LAMPIRAN

                                


 

Listing Program

Daftar Riwayat Hidup

Surat Keputusan Dosen Pembimbing

Berita Acara


 


 


 


 

06.54

Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban + Modal). Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984.


Artikel bertopik akuntansi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis".[1] Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).
Sejarah
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/2a/Pacioli.jpg/250px-Pacioli.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png
Lukisan Luca Pacioli
Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan di tahun 1588 oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, "I am but the renuer and reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane." John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah "after the forme of Venice".
Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama suatu penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane, London. Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris yang telah memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.
Laporan akuntansi
Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita didalam mengelola keuangan. [2] Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.[3]
  • Neraca, adalah daftar yang sistematis dari aktiva, utang dan modal pada tanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir tahun. Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada didalam perusahaan tersebut.
  • Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahu laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.
  • Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
  • Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan didalam menghasilkan kas dimasa mendatang.
Catatan dan referensi
  1. ^ Meigs, Walter B. and Robert F. Meigs. Financial Accounting, 4th ed. McGraw-Hill, 1970, p.1. ISBN 0-07-041534-X (old edition)
  2. ^ Horngren, dkk. Akuntansi, jilid 1. edisi 6. Indeks, Jakarta:2006. ISBN 979-683-757-9
  3. ^ Sugiarto. Pengantar Akuntansi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta:2002 ISBN 979-689-057-7
  4. ^ Bureau of Labor Statistics America
6.      http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi

Pustaka
  1. Sugiarto, Pengantar Akuntansi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta, 2002.